Rabu, 18 September 2013

Tabel Komposisi Bahan Makanan


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
            Tabel Komposisi Pangan Indonesia ini memuat kadar gizi berbagai pangan yang diguanakan di Indonesia. Ilmu gizi telah menentukan angka kecukupan gizi bagi manusia guna mempertahankan tingkat kesehatan yang baik. TKPI berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi. Juga dapat digunakan untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-hari telah memenuhi kecukipan zat gizi.
            Kadar gizi suatu bahan makanan tergantung pada jenis derajat kematangan, iklim, keadaan tanah dan sebagainya. Angka yang terdapat dalam TKPI mempunyai nilai besar dan praktis sebab merupakan pedoman untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar gizi suatu bahan makanan.
            Dalam TKPI bahan makanan dikelompokkan. Pengelompokkan makanan tersebut dimaksudkan untuk keselarasan penyajian data komposisi zat gizi makanan. Prinsip pengelompokkan makanan tersebut ialah menempatkan suatu makanan menurut penggunaannya. TKPI memuat makanan mentah, makanan terolah/setengah jadi, dan masakan.
          Sebagai ahli gizi, kita harus memahami TKPI, baik cara membacanya, penggunaannya, penyusunannya, sejarahnya, serta manfaatnya. Karena TKPI berfungsi sebagai pedoman untuk menghitung berapa zat gizi yang dibutuhkan seseorang.

B. RUMUSAN MASALAH
            Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.      Cara Penyusunan TKPI
2.      Cara Penggunaan TKPI
3.      Cara Pembacaan TKPI
4.      Manfaat TKPI
5.      Fungsi TKPI
6.      Hubungan TKPI dengan Mata Kuliah Kimia Pangan
C. TUJUAN PENULISAN
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui dan memahami cara penyusunan TKPI
2.      Mengetahui dan memahami cara penggunaan TKPI
3.      Mengetahui dan memahami cara pembacaan TKPI
4.      Mengetahui dan memahami manfaat TKPI
5.      Mengetahui dan memahami fungsi TKPI
6.      Mengetahui dan memahami hubungan TKPI dengan mata kuliah kimia pangan




















BAB II
PEMBAHASAN


A. Cara Penyusunan TKPI
Data komposisi zat gizi makanan yang disajikan di dalam buku ini berasal dari tabel komposisi makanan indonesia yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan sejak tahun 1964, dan laporan / makalah hasil penelitian mengenai komposisi zat gizi makanan yang dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan departemen kesehatan RI.
Pengelompokan makanan disesuaikan dengan pengelompokan yang digunakan dalam ASEAN FOOD COMPOSITION TABLES. Penggunaan penggelompokan makanan tersebut dimaksudkan untuk keharmonisan, (keselarasan) penyajian data komposisi zat gizi makanan dikawasan Asia Tenggara.
Prinsip pengelompokan makanan tersebut ialah menempatkan suatu makanan menurut penggunaanya, jika makanan itu merupakan bahan tunggal (contoh: buah kelor termasuk sayuran, bukan buah-buahan) atau menurut kelompok besar nya. Jika makanan itu terdiri dari beberapa bahan, ( contoh: gulai ikan termasuk kelompok ikan).
            Berikut susunan bahan makanan didalam tabel komposisi pangan indonesia :
1.      Serealia dan hasil olahannya
2.      Umbi berpati dan hasil olahannya
3.      Kacang-kacangan dan hasil olahannya
4.      Sayur-sayuran dan hasil olahannya
5.      Buah-buahan dan hasil olahannya
6.      Daging,unggas dan hasil olahannya
7.      Ikan,kerang,udang dan hasil olahannya
8.      Telur dan hasil olahannya
9.      Susu dan hasil olahannya
10.  Lemak dan hasil olahannya
11.  Gula, sirup dan konfeksioneri
12.  Bumbu-bumbu

Cara penyusunan tabel komposisi pangan indonesia (TKPI) :
1.      Bahan makanan mentah dan hasil olahan di susun berdasarkan abjad
2.      Urutan Makanan hasil olahan diletakkan setelah bahan makanan mentah

B. Cara Penggunaan TKPI
Cara menghitung kandungan zat gizi suatu makanan, misalnya: nasi campur tuna.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1.      20 gr minyak kelapa sawit
2.      3 butir bawang merah
3.      1 siung bawang putih
4.      25 gr bawang Bombay
5.      50 gr wortel
6.      100 gr nasi
7.      6 gr terigu
8.      50 gr daging ikan tuna
9.      30 gr susu cair
10.  2 butir telur (120 gr)

Setelah didapatkan jenis bahan makanan yang digunakan dalam pembuatan nasi campur tuna, selanjutnya tentukan variable-variabel gizi yang akan dihitung. Mulai dari energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Data ini bisa dilihat di TKPI.
Untuk bumbu-bumbu yang jumlahnya sedikit, dapat diabaikan karena diasumsikan bumbu hanya mempengaruhi cita rasa masakan, tidak mempengaruhi nilai gizi.




Berikut analisa zat gizi dari bahan makanan diatas dalam 100 gr bahan.
No.
BM
Energi(Kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
1.
Minyak Kelapa Sawit
884
0
100
0
2.
Wortel
36
1
0,6
7,9
3.
Beras giling
357
8,4
1,7
77,1
4.
Tepung terigu
333
9,0
1,0
77,2
5.
Ikan segar
113
17
4,5
0
6.
Susu sapi
61
3,2
3,5
4,3
7.
Telur ayam ras
154
12,4
10,8
0,7

      Dengan data ini bisa dihitung kandungan zat gizi dalam bahan makanan yang digunakan dalam membuat nasi campur tuna.
No.
BahanMakanan
Energi (Kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
1.
MinyakKelapaSawit (20 gr)
176,8
0
20
0
2.
Wortel(50 gr)
18
0,5
0,3
3,95
3.
Berasgiling (100)
357
8,4
1,7
77,1
4.
Tepungterigu (6 gr)
19,98
0,54
0,06
4,632
5.
Ikansegar (50 gr)
56,5
8,5
2,25
0
6.
Sususapi (30 gr)
18,3
0,96
1,05
1,29
7.
Telurayamras (120 gr)
184,8
14,88
12,96
0,84
Jumlah
831,38
33,78
38,32
87,812

Jadi, nasi campur tuna mempunyai nilai gizi sebagai berikut:
Energi              : 831,38
Protein             : 33,78
Lemak             : 38,32
Karbohidrat     : 87,812
C. Cara Pembacaan TKPI
Pembacaan dari TKPI yang perlu kita perhatikan adalah bahan makanan yang akan di analisis. Misalnya pada menganalisa kadar protein daging sapi.
Yang pertama yang harus kita lakukan adalah mencari didalam TKPI dimana daging sapi tersebut ditempatkan, dan tentunya daging sapi ditempatkan di kelompok daging, unggas dan hasil olahnya. Setelah itu carilah daging sapi, daging sapi berawalan huruf “D” berarti kita cari pada bagian abjad D. Dan setelah kita menemukannya, perhatikan tabel bagian proteinnya. Dan disana pasti tertulis kandungan protein 100 gr daging sapi. Begitu juga hal yang dilakukan  pada saat penganalisaan bahan makanan yang lainnya.

D. Manfaat TKPI
1.      Mengelompokkan makanan  dari serelia sampai bumbu-bumbu, yang terdiri dari kelompok makanan antara lain:
a.       Serelia dan hasil olahanya
b.      Umbi berpati dan hasil olahnya
c.       Kacang-kacangan dan hasil olahnya
d.      Sayuran dan hasil olahnya
e.       Buah dan hasil olahnya
f.       Daging, unggas, dan hasil olahnya
g.      Ikan, kerang, udang, dan hasil olahnya
h.      Telur dan hasil olahnya
i.        Susu dan olahnya
j.        Lemak dan minyak
k.      Gula, sirup, dan konfeksioneri
l.        Bumbu-bumbu





2.      Mengelompokkan dan menjelaskan zat gizi, satuan dan angka decimal secara lengkap.
Zat gizi yang terdapat dalam kelompok makanan adalah Air, Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat Makanan, Abu, Kalsium, Fosfor, Besi, Natrium, Kalium, Tembaga, Seng , Retinol( Vitamin A), β-Karoten, Tiamin ( Vitamin B1), Riboflavin ( Vitamin B2 ), Niasin , Vitamin C.

3.      Menjelaskan metode analisis apa yang cocok di gunakan pada penentuan zat gizi.
Air
Pengeringan dalam oven dan gravimetri
Protein
Kjeldahl
Lemak
Soxhlet
Karbohidrat
Perhitungan
Serat Makanan
Enzimatik dan gravimetric
Abu
Pemijaran
Kalsium
AAS
Fosfor
AAS
Besi
AAS
Natrium
AAS
Kalium
AAS
Tembaga
AAS
Seng
AAS
Retinol
HPLC
β-karoten
HPLC
Tiamin
Spektrofotometri
Riboflavin
Mikrobiologi
Niasin
Spektrofotometri
Vitamin C
Titrasi


4.      Menerangkan angka dan tanda pada daftar zat gizi.
Tanda  =/- berarti kadar kurang dari ketentuan angka decimal
Tanda 0 berarti makanan tidak mengandung zat gizi.

5.      Menjelaskan data komposisi zat gizi pada setiap kelompok makanan tentang makanan mentah dan masak, makanan terolah, dan makanan yang telah di masak ( masakan )
·         Makanan mentah dan masak . makanan mentah adalah makanan dalam keadaan alami yang memerlukan pengolahan dan atau pemasakan sebelum di konsumsi. Makanan masak ialah makanan yang dikukus, direbus, dibakar, digoreng, dipanggang dengan atau tanpa penambahan bumbu seperti garam dan rempah (lada, merica)
·         Makanan terolah ialah makanan yang telah mengalami pengolahan sehingga dapat langsung dimakan atau masih memerlukan pemasakan. Contoh makanan terolah ialah tepung tapioka (pati singkong )yang dapat diolah lebih lanjut menjadi kerupuk yang harus digoreng sebelum dimakan.
·         Masakan ialah makanan yang langsung dapat dimakan dan terdiri atas beberapa bahan. Contoh masakan ialah gulai ikan yang terdiri atas ikan, santan, cabai, bumbu, dan rempah.

6.      Pembaca mudah memahami dan mengerti pengelompokkan zat gizi dalam index nama bahan di jelaskan dalam berbagai bahasa seperti bahasa Indonesia, Ilmiah, Latin dan Inggris se kawasan Asia Tenggara.
E. Fungsi TKPI
            Adapun beberapa fungsi TKPI adalah :
1.      Mempermudah dalam perencanaan menu yang baik
Dengan menggunakan TKPI kita dapat menghitung kandungan zat gizi dalam suatu masakan, dengan begitu kita dapat memberikan menu yang tepat kepada seseorang.
2.      Dapat menilai konsumsi makanan sehari-hari, baik untuk perorangan, keluarga, maupun kelompok.
Dengan menggunakan TKPI kita dapat menghitung kandungan zat gizi makanan yang dimakan seseorang/keluarga/kelompok. 
3.      Mempermudah dalam proses pendidikan gizi
Dengan menggunkan TKPI seseorang akan lebih mudah menghitung berapa kandungan zat gizi dalam makanan.
4.      Dapat lebih banyak mengenal bahan pangan lainnya
Didalam TKPI semua pangan yang biasa digunakan di Indonesia sudah tercantum. Jadi seseorang biaslebih banyak mengenal pangan yang ada di Indonesia.
5.      Dapat menganalisis zat gizi pada bahan pangan
TKPI dapat membantu menganalisis zat gizi dalam bahan pangan.
6.      Mempermudah perencanaan pangan yang baik untuk lembaga, daerah, provinsi, dan Negara.

F. Hubungan TKPI dengan Mata Kuliah Kimia Pangan
            TKPI atau yang sering disebut dengan Tabel komposisi Pangan Indonesia adalah pengelompokan mngenai komposisi zat gizi makanan. Pengelompokan makanan disesuaikan dengan pengelompokan yang yang digunakan dalam ASEAN Food Composition Tables. Pengelompokan tersebut dimaksud untuk keharmonisan penyajian data komposisi zat gizi makanan.
            Zat-zat gizi yang dicantumkan berupa nilai zat gizi dalam satuan dan jumlah. Zat-zat gizi tersebut terdiri atas komponen-komponen bahan kimia berupa air, energi, protein, lemak, karbohidrat, serat makanan, abu, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, seng, retinol (vitamin A), β-karoten, tiamin (vitamin B1), riboflavin (Vitamin B2), niasin dan vitamin C.
            Metode analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis dalam perhitungan bahan kimia pada pangan seperti metode analisis pengeringan dalam oven, dan gravimetri, kjeldhal, soxhlet, pemijaran, titrasi spektrofotometri dan lain sebagainya.
            Pangan  terdiri  dari  atas unsur-unsur  kimiawi  yang  sangat  spesifik  bagi  setiap jenis pangan  yang  disebut  zat  gizi.  Ada  6  zat  gizi  utama  yang diperlukan tubuh, yaitu : Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan Air. Pada setiap bahan makanan yang terdapat pada tabel komposis pangan, mengandung berbagai zat-zat gizi yang juga temasuk unsur-unsur kimiawi didalamnya. Disetiap pengelompokan bahan pangan mengandung beraneka jenis kandungan zat gizi di dalamnya, dalam hal ini TKPI berfungsi untuk mengelompokkan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan pangan tersebut, sehingga dapat mempermudah cara penggunaan, disaat menghitung kebutuhan dan kandungan zat-zat gizi dalam suatu bahan pangan, agar jumlah konsumsi zat-zat gizi pada pangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.
            Kandungan gizi yang terdapat dalam  setiap bahan pangan beraneka ragam, mulai dari karbohidrat sampai kepada kandungan vitamin. Seperti yang terdapat pada jenis bahan makanan berikut :
1. Beras.   
Komponen utama beras adalah karbohidrat (77,6 – 78,9%) khususnya dalam  bentuk pati. Berdasarkan warnanya di samping beras putih terdapat beras merah, dan  untuk beras ketan terdapat jenis ketan putih dan ketan hitam.

2. Jagung.    
Jagung menempati  urutan kedua setelah beras dalam menghasilkan kalori dan protein yang dikonsumsi rakyat banyak. Sebagai sumber zat gizi, jagung mempunyai nilai gizi yang berarti khususnya kandungan protein dan lemaknya.

3. Umbi-umbian.  
Yang  termasuk  ke  dalam  kelompok  umbi-umbian  antara  lain adalah  ubi  kayu,  ubi  jalar,  talas,  kentang  dan  ganyong.  Ubi  kayu  (Manihot esculanta           Pohl)   merupakan   sumber   karbohidrat   yang   murah,   kaya   akan mineral Ca dan P. Khusus  pada ubi kayu kuning kaya akan Vitamin A yaitu 385  SI  per  100  g  bahan.  Ubi  kayu  mengandung  racun  asam  sianida  (HCN) atau  sianogenik  glikosida.  Berdasarkan  kadar  HCN-nya  ubi  kayu  terbagi  atas dua jenis  yaitu  ubi kayu  manis  dan tidak  beracun  dengan  kadar  HCN  kurang dari 50 mg per  kg  ubi kayu  segar.  Kedua, jenis ubi kayu pahit, beracun  dan kandungan HCN-nya lebih besar dari 50 mg per kg ubi kayu segar.

4. Kedelai   
Kedelai (glycine     max     (L)     Merill) termasuk ordo Polypetales, famili Leguminose  dan  sub  famili  Papilionedea.  Dilihat  dari  segi  pangan  dan  gizi, kedelai  merupakan  sumber  protein  yang  paling  murah  di  dunia,  di  samping menghasilkan   minyak   dengan   mutu   yang   baik.   Berbagai   varietas   kedelai yang  ada di Indonesia mempunyai kadar protein 30,5 sampa  44% sedangkan kadar lemaknya 7,5 sampai 20,9%.
Protein  kedelai  bermutu  lebih  baik  dibandingkan  kacang-kacangan  yang lain karena   susunan   asam  amino   pada  kedelai   lebih  lengkap   dan seimbang. Komposisi  asam  amino  essensial  pada  kedelai  dapat  dilihat  di “Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia” Edisi 1990.
Di  samping  mengandung  zat  gizi  yang  berguna,  pada  kedelai  juga terdapat senyawa  anti gizi, yaitu antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida  penyebab   timbulnya  flatulensi.   Dalam  pengolahan   zat-zat  anti gizi tersebut harus dihilangkan atau diinaktifkan.

5. Kacang   Hijau.   
Seperti   halnya   kacang-kacangan   yang   lain,   kacang   hijau dikenal   sebagai  sumber  protein  nabati  karena  kandungan  proteinnya  cukup tinggi,  yaitu  sekitar  19,04  –  25,37%.  Tetapi  selain  itu  kandungan  karbohidrat yang  tinggi  di  dalam  kac ang  hijau  memungkinkan  pula  kacang  hijau  disebut sebagai sumber karbohidrat.

6. Kacang  Merah.   
Kacang   merah  dikenal   pula  dengan   nama  kacang  jogo, termasuk   famili   Leguminosa,   sub   famili   Papilionadeae,   genus   Phaseolus, dan species vulgaris. Kandungan proteinnya cukup tinggi yaitu 23,1%.




7. Daging
Daging  merupakan   salah  satu  bahan  pangan  yang  penting  dalam  rangka pemenuhan  gizi   khususnya   pemenuhan   protein   hewani.  Walaupun   banyak bahan   nabati   yang   tinggi   kandungan   proteinnya,   namun   tidak   ada bahan pangan  nabati  yang  mempunyai  kandungan  protein  sebaik  protein  daging. Di samping itu  daging merupakan sumber zat besi (Fe) dan vitamin B- kompleks,  terutama  vitamin  B12   yang  umumnya  jarang  terdapat  pada  bahan pangan nabati.
Pada   dasarnya   komponen-komponen   yang   menyusun   jaringan   otot   terdiri atas   air,   protein,  lemak,  karbohidrat,  mineral,  vitamin,  enzim  dan  hormon. Komposisi  ini  berbeda  sesuai  dengan  jenis  hewan,  ras,  umur,  jenis  kelamin, bagian  potongan  daging  dan  ransum  makanan.  Komposisi  rata-rata  zat  gizi daging dari berbagai jenis hewan dan olahannya dapat dilihat pada TKPI.

8. Telur
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling  bergizi dan sempurna,  karena    mengandung     zat-zat   gizi   yang   dibutuhkan   oleh   suatu makhluk   hidup   dalam   jumlah   yang   cukup.   Di   samping   itu  protein   telur merupakan   protein   yang   bermutu   tinggi   karena   memiliki   susunan   asam amino   yang  lengkap  sehingga  sering  dijadikan  patokan  dalam  menentukan mutu  protein  dari  berbagai  bahan  pangan  lainnya.  Skor  asam  amino  protein telur adalah 100 dan daya cerna 100.
Lemak  terutama  terdapat  pada kuning  telur  (31,8-35,5%).  Pada  bagian  putih telur kadar lemaknya  sangat  rendah (+0,03%)  sehingga  dapat  diabaikan. Lemak telur tersusun oleh 65,5% trigliserida, 28,3% fosfolipid dan 5,2% kolesterol.
Karbohidrat   terdapat  dalam  keadaan  bebas  atau  berikatan  pada  putih,  98% dari   karbohidrat   yang   bebas   adalah   glukosa.   Pada   kuning   telur   terdapat karbohidrat  sebanyak  1,0%  yang  terdiri  dari  glukosa,  dan  sisanya  berikatan sebagai manosa-glukosamin.


9. Ikan
Ikan mempunyai  kandungan   protein   sekitar   15-24  %  tergantung  jenis  ikan dan mempunyai daya cerna yang relatif tinggi yaitu sekitar 95%
Kandungan   gizi  penting  lainnya  pada  ikan  yang  sangat  berperanan   dalam menjaga  kesehatan tubuh adalah “asam lemak omega 3”.  
Asam lemak omega  3  ini  khususnya  banyak  terdapat  pada  ikan  laut, misalnya  lemuru. Di samping  itu   ikan   juga   merupakan   sumber   zat  gizi   mineral   yang   sangat penting, yaitu Ca, P dan Fe.

10. Sayuran dan Buah-buahan
Sayuran  dan  buah-buahan  merupakan  sumber  vitamin  dan  mineral.  Kedua zat  gizi   tersebut  mempunyai  fungsi  penting  sebagai  pengatur  metabolisme tubuh. Selain itu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Di  samping  menyediakan  vitamin  dan  mineral  berbagai  jenis  sayuran  dan buah-buahan  juga  mengandung serat makanan dalam  jumlah  yang  relatif tinggi (1-6%). Serat  makanan  berguna   untuk  membantu   perncernaan   dan memperlancar ekskresi, mencega penyakit kanker kolon, dan atherosklerosis.
Konsumsi sayuran berwarna hijau dan kuning  jingga dapat membantu memenuhi  kebutuhan  tubuh  akan  vitamin,  khususnya  vitamin  A  dan  C  serta mineral.  Pada  umumnya  makin  tua  warna  sayuran  makin  tinggi  kandungan vitamin A dan mineral Fe.
Kadar  air sayuran  dan buah-buahan  umumnya  lebih  tinggi  dari  70% dan ada juga  yang  lebih  tinggi  dari  85%.  Sedangkan  kandungan  proteinnya tidak  lebih dari 3,5% dan lemaknya kurang dari 0,5%.
Karbohidrat   dalam  sayuran  dan  buah-buahan  dapat  dikelompokkan  menjadi dua   yaitu   yang   dapat   dicerna   (gula   dan   pati)   dan   tidak   dapat  dicerna (selulosa).

11. Susu dan hasil olahannya
Susu  adalah  produk  berupa  cairan  putih  yang  dihasilkan  oleh  hewan  ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan. Hewan perah yang umumnya  dimaksud  adalah  sapi,  namun  hewan  lain  sebagai  sumber  susu yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah   kerbau, kambing dan domba.
Komposisi  susu sapi : air 87%, protein 3,5%, lemak 3,7%, karbohidrat  4,9%, dan   kadar   abu   0,07%.   Kandungan   lemak   dan   protein   sangat   bervariasi. Protein  susu  berupa  asam-asam  amino  essensial  yang  lengkap  yang  kaya akan  lisin  dan  metionin  yang  kurang  terdapat  pada  bahan  pangan  serealia. Nilai daya cerna susu sebesar 97%.
Lemak   susu  adalah  asam  lemak  rantai  pendek   dan  jenuh  seperti   asam lemak  butirat  dan  kaproat.  Karbohidrat  pada  susu  adalah  laktosa  atau  gula susu  yang   merupakan  disakarida.  Abu  pada  susu  sebagian  terdapat  pada larutan dan  sebagian  pada  lemak.  Yang  terdiri  dari  Ca,  K, Mg,  Na,  F, Cl, S, Fe, Cu, Zn, Al, Mn, I, dll.

            Jadi hubungan antara TKPI dan kimia pangan adalah :
Kimia pangan mempelajari dan menghitung zat-zat gizi yang ada dalam bahan  makanan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk menyusun TKPI yang memuat kadar zat gizi dalam bahan makanan diperlukan ilmu kimia pangan. Karena dengan ilmu kimia pangan tersebut kita bisa menghitung kadar zat gizi dalam bahan makanan.  












BAB III
KESIMPULAN


A. KESIMPULAN
            TKPI adalah sebuah buku yang memuat kadar zat gizi dalam pangan. Ada 12 pengelompokkan pangan dalam TKPI. TKPI dapat digunakan untuk pedoman menyusun kadar zat gizi suatu makanan. Untuk menyusun TKPI yang memuat kadar zat gizi dalam bahan makanan diperlukan ilmu kimia pangan. Karena dengan ilmu kimia pangan tersebut kita bisa menghitung kadar zat gizi dalam bahan makanan. 

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan informasi untuk para pembacanya. Dengan penuh harapan dari penulis bahwa makalah ini masih begitu jauh dari kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.














DAFTAR PUSTAKA


K.Mahmud,Mien,dkk.2008.Tabel Komposis Pangan Indonesia.Jakarta: PT Elex
            Media Komputindo


         

4 komentar: